Berawal dari sebuah kejenuhan menjadi karyawan selama 10 tahun, akhirnya
aku memutuskan untuk wirausaha, dan yang ku pilih adalah usaha dibidang
kuliner. Padahal aku tidak ada pengalaman sedikitpun tentang dunia
kuliner, paling aku hanya bisa masak nasi liwet dan ikan peda itupun
karena dulu pernah nyantri di pondok pesantren tradisional, artinya aku
sama sekali tidak bisa memasak makanan yang layak jual, hanya bisa masak
cukup untuk diri sendiri kalau lagi kepepet gak ada yang masakin
semisal istri lagi ngambek..he..he..
Hanya dengan modal kemauan yang menggelora, aku niatkan untuk usaha
kuliner. tapi saat itu aku sempat bingung 9 keliling eh..7 keliling
maksudku, betapa tidak bingung soalnya ada dua tantangan yang harus aku
hadapi sekaligus, belum saja usaha udah harus menghadapi
tantangan..he..he.., apa tantangan tersebut? pertama masalah modal, dan
ke dua masalah jenis makanan apa yang mau saya jual. bener deh
semalaman aku gak bisa tidur nyenyak soalnya aku meras otak gimana
caranya biar aku dapat modal dan produk apa yang mesti aku jual. Dalam
pemerasan otak (he..he..kaya santan diperas) akhirnya aku diingatkan
ketika masa lalu jalan-jalan sama wanita pujaanku (jangan pada iri ye..)
aku pernah diajak buka puasa dengan jajan es pisang ijo , masih terbayang sampai sekarang (eh..jadi ingat lagu ona
sutra terbayang-bayang di mata...) saat itu hujan gerimis aku menikmati
buka puasa dengan semangkuk es pisang ijo sambil duduk lesehan di atas
tikar yang dihamparkan di trotoar, akh nikmat sekali rasanya, bukan
sekedar menghilangkan dahaga tapi juga menghilangkan lapar seketika.
Dengan teringat masa lalu tersebut telah memberikan inspirasi dan
semangat dan malam itu juga aku putuskan "AKU AKAN MENJADI BAKUL ES
PISANG IJO" .selanjutnya aku tinggal cari modal, saat itu aku hanya
punya uang di dompet Rp 50.000,- aku rencanakan besok mau cari modal
untuk beli gerobak bekas dan bahan baku dengan cara pinjam ke teman di
pesantren, esok harinya sebelum saya ngomong ke teman mau pinjam eh
ternyata istriku menawarkan uang Rp 200.000,- ternyata istriku ada
sedikit tabungan, tentu saat itu hatiku sangat bahagia bukan main,
kupeluk istriku sambil aku ucapkan jazakillah khoir. Dengan tekad yang
membaja hari itu juga aku berusaha cari tau ke teman - teman bahwa aku
lagi cari gerobak bekas yang mau dijual dengan harga Rp 200.000,- ke
bawah, Alhamdulillah atas pertolongan-Nya hari itu juga aku dapat
gerobak bekas jualan es cendol tanpa atap, kondisinya ya lumayan lah..,
gerobak tersebut aku beli seharga Rp 170.000,- aku ambil gerobak
tersebut naik sepeda mini sama istri tercinta (saat itu aku gak punya
motor, aku hanya punya sepeda mini yang aku beli second dari pasar
sepeda Banjarsari-Ciamis dengan harga Rp 100.000,-) Singkat cerita
tibalah aku dan istri di rumah pemilik gerobak, setelah akad transaksi
jual beli selesai aku langsung pulang dorong gerobak, sedangkan istriku
naik sepeda. sesampainya di rumah kontrakan yang super sempit langsung
aja gerobak tersebut aku cuci pakai sabun biar kinclong (kinclong kayak
orangnya..he..he..) dan setelah selesai, langsung aku beli kain dan cat
avian warna merah buat bikin sepanduk. aku buat tulisan tangan di atas
kain warna hijau muda dengan tulisan "ES PISANG IO" dan langsung ku
pasang di samping kanan gerobak. setelah urusan gerobak selesai aku
mikirin belanja bahan baku es pisang ijo, weleh..weleh.. tapi aku sempat
bingung, mau belanja bahan baku gimana sedangkan formula resepnya aja
belum tahu, ya ampun aku harus gimana, kalau nanya ke penjual es pisang
ijo di Purbalingga gak mungkin selain jaraknya jauh juga belum tentu
dikasih resepnya, tapi gak patah arang deh..aku pikir kenapa harus
pusing kan sekarang aku punya 'mbah google tanya aja sama 'mbah kan
beres. tanpa nunggu lama langsung aku tanyakan kepada 'mbah google dan
dapatlah resepnya. Langsung saat itu juga aku belanja bahan baku yang
dibutuhkan untuk pembuatan es pisang ijo, sorenya aku uji coba terlebih
dahulu sekitar 5 porsi dan ku bagikan ke teman-teman, semua pada
komentar "LUMAYAN" besok paginya langsung aku masak sekitar 30 porsi,
setelah selesai masak langsung ku tata di atas gerobak dengan penuh
antusias. setelah semuanya selesai langsung aku dorong gerobak, tapi
baru 5 meter melangkah aku teringat kok aku gak bawa es, wek..wek..cape
deh aku bingung banget soalnya aku gak punya termos es, uang sisa beli
gerobak kemaren hanya cukup untuk beli bahan baku saja, sebentar aku
termenung akhirnya nemu ide untuk memanfaatkan ember bekas cat tembok
yang ukuran besar falcon 25 kg, setelah dibersihkan tanpa malu ember itu
kujadikan sebagai tempat es. ku dorong gerobak dengan penuh harap agar
daganganku disukai banyak pembeli, ku keliling menyusuri jalan utama
Banjarsari-Pangandaran. Lumayan jualan di hari pertama banyak orang
penasaran dengan daganganku yang memang belum ada di daerah tersebut.
sekitar jam 14.30 daganganku 30 porsi sudah habis terjual. aku pulang
bawa uang, istriku, ibuku dan anak-anak semuanya senang melihat jualanku
laris manis tanjung kimpul. itulah hari pertama dalam seumur hidupku
mendorong dan keliling membawa gerobak, bukan gerobak yang bagus terbuat
dari almunium atau multiplek seperti sekarang, tapi gerobak kayu yang
sudah agak kusam tanpa atap, bahkan udah ada bagian yang keropos,
tulisannyan bukan dengan digital printing seperti banner sekarang, tapi
hanya kain puring yang tipis ditulisi dengan cat kayu warna merah.
tempat esnya bukan dengan termos es merek lion star seperti sekarang,
tapi hanya menggunakan ember bekas cat tembok.
Hari-hari itu kulalui dengan penuh semangat. tidak lupa aku selalu
berupaya untuk meningkatkan kualitas rasa dan pelayanan. Lelah tapi
menyenagkan, itulah yang aku rasakan. benar-benar aku sangat mencintai
wirausaha kuliner es pisang ijo ini dan dengan rasa cinta itulah yang
menyebabkan usaha ini bertahan dan berkembang sampai sekarang. Bukan tak
pernah ada rintangan dalam usaha ini, jatuh bangun ku alami, rintangan
sering datang menghadang, tapi itu aku yakini bahwa dalam wirausaha itu
tidak akan pernah lepas lepas dari dua masalah, yaitu: UNTUNG DAN RUGI.
siapapun orangnya dan secerdas apaun pasti tidak akan pernah ada yang
mampu menghindar dari dua hal tersebut. Maka sejak awal kita membuka
usaha pertama dan sangat penting adalah ''LURUSKAN NIAT" jangan
sekali-kali hanya ingin mendulang untung..! tapi niatkan kita berniaga
itu untuk MEMENUHI KEBUTUHAN ORANG LAIN, ingat rumus tersebut. Karena
dengan kita bisa memenuhi apa yang dibutuhkan orang maka keuntungan akan
datang secara otomatis. yakinlah semua itu.
Salam sukses...dan JANGAN MENYERAH...!!!!!
kisah hidup yang sangat menginspirasi. Mau mulai usaha es pisang ijo nih. di doain ya.
BalasHapusoke kita saling do'akan untuk kesuksesan bersama. semangat..semangat..dan action..action...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAssalamu'alaikum Mas....
BalasHapusTerharu bacanya, jadi mantap buat berwirausaha. And thanks for this words : "siapapun orangnya dan secerdas apaun pasti tidak akan pernah ada yang mampu menghindar dari dua hal tersebut. Maka sejak awal kita membuka usaha pertama dan sangat penting adalah ''LURUSKAN NIAT" jangan sekali-kali hanya ingin mendulang untung..! tapi niatkan kita berniaga itu untuk MEMENUHI KEBUTUHAN ORANG LAIN". Makasih ya Mas, Insya Allah semakin berkah dan maju usahanya
Wa'alaikum salam..
HapusTerima kasih mas atas kunjungannya. Aamiin barokallohu fiik
sukses pak buat bisnis pisang ijonya
BalasHapusAamiin, terima kasih mas Agung atas kunjungan blog dan do'anya
Hapus